Friday, January 16, 2009

PEMENANG Lomba Penerjemahan Bahtera, Jan 09

TERJEMAHAN FAVORIT

(1) Teguh Irawan

Hai Teman,

Ini adalah hari ke-5 tahun 2009. Aku punya sepenggal 'puisi' yang kiranya
bisa menginspirasi kita semua; judulnya "EMPAT LIHAT PENUH
BERKAT"

Lihat ke belakang dan Terima Kasih Tuhan
Lihat ke depan dan Percaya Tuhan
Lihat sekeliling dan Layani Tuhan
Lihat ke dalam dan Temukan Tuhan

Tanpa Tuhan, hari-hari kita akan menjadi: Sendih, Siasya, Rabcun, Knangis,
Ju'maut, Sialbtul, dan Mringgis. Jadi biarkanlah Dia menyertaimu setiap
hari!

Kiranya hidupmu penuh berkat hari ini! Tegakkan kepala dan serahkan semua masalahmu kepada Tuhan.

Selamat Tahun Baru 2009!


(2) tim behrend

Hari ini hari kelima tahun 2009! Bersama ini secuil persembahan hikmah yang kiranya mampu menyemangatkan kita semua. Judulnya

 
              PAPALI PANDANG PAPAT
     
Memandang kemarin dan mensyukuri Allah
Memandang ke depan dan mengandali Allah
Memandang sekeliling dan menghambai Allah
Memandangi diri dan menemui Allah
 
Sesungguhnya, seminggu tanpa Allah adalah pekan serba tanggung: Minggu termangu-mangu, Isnen keisi keisengan, Selasa selaksa sakat, Rabu rebutan raban, Kamis kemiskinan khairat, Jumat jengkeli jema’at, Sabtu satru senang. Maka bukalah hatimu kepadaNya tiap-tiap hari.
 
Semoga hari-harimu penuh berkah. Tabahlah selalu. Serahkan segala perkaramu kepada Sang Mahakasih.
 
Selamat Tahun Baru 2009!!



PEMENANG : rien wahyuni

Apa kabar kawan?

 
Hari ini adalah hari kelima di tahun 2009. Ada satu inspirasi untuk kita semua, tentang "empat cara pandang yang terberkahi"
 
Tolehlah masa lalu dan bersyukur kepada-Nya
Tataplah masa depan dan yakin kepada-Nya
Lihatlah sekitar kita dan menghamba kepada-Nya
Tengoklah ke dalam diri dan dapati Tuhan di sana
 
Tanpa-Nya, Minggu kita terisi dengan hari Minggu yang berlumur dosa, Senin yang berduka, Selasa yang menangis, Rabu yang sia-sia, Kamis yang jauh dari kepuasaan, Jumat yang penuh perselisihan, dan Sabtu yang membawa kehancuran.  Maka.izinkanlah Ia mendampingimu setiap hari!
 
Raihlah satu hari yang terberkahi! Yakinlah! Dan serahkan masalahmu hanya kepada-Nya.

Selamat Tahun Baru 2009!!



TERJEMAHAN IDAMAN
Arif Suryobuwono, Dina S, Lulu Rahman, SM

Bahterawan budiman,

Hari ini hari kelima tahun 2009; inilah rangkaian kata mutiara untuk mengilhami kita semua; judulnya “EMPAT KUNCI PEMBUKA PINTU BERKAH”.

Merenungi masa lalu, dan Bersyukur kepada-Nya
Memandang masa depan, dan Berserah diri kepada-Nya
Memperhatikan sekeliling, dan Berbakti kepada-Nya
Melongok ke sanubari, dan Menemukan-Nya

Tanpa Sang Maha Pengasih, hari-hari dalam sepekan akan menjadi: Senin yang prihatin, Selasa yang gelisah, Rabu yang kelabu, Kamis yang menangis, Jumat yang penuh kesumat, Sabtu yang buntu, Minggu yang tergugu. Jadi, sambutlah kehadiran-Nya setiap hari.

Semoga harimu penuh berkah. Tetaplah tegar dan adukan duka deritamu kepada Sang Maha Penolong.

Selamat Tahun Baru 2009!

 

Lomba Penerjemahan Bahtera, Jan 09 - Ulasan 6

Ulasan 6 : Terjemahan bagian 4

Bahterawan budiman,

Tinggal sedikiiiit lagi yang perlu diulas, sebelum pemenang lomba ini diumumkan…


So allow Him to be with you every day!

Sebagian besar peserta lomba menerjemahkan kalimat sederhana ini menjadi:
Jadi, biarkan (izinkan, perkenankan) Tuhan (Allah, Dia)  bersamamu (menyertaimu, mendampingimu, mengiringimu, menemanimu) setiap hari!

Lagi-lagi memang tidak ada yang salah dalam terjemahan di atas. Tapi, coba perhatikan beberapa terjemahan berikut ini, beberapa di antaranya terasa lebih “kaya” makna.

Maka bukalah hatimu kepadaNya tiap-tiap hari. (tim)
Ingatlah selalu kepada-Nya (Allah SWT) setiap hari! (Krisnowati)
Karenanya jangan pernah melupakan Allahmu satu hari pun!! (Sofia Sari)
Jadi, dekatlah dengan Tuhanmu setiap hari (Indraswari)
Jadi, hiduplah dalam naungan-Nya setiap hari! (Preti)
Maka biarkan Tuhan bersama kita senantiasa (Syaranina)


Have a blessed day.

Yang satu ini tidak perlu diulas panjang lebar karena terjemahannya pada umumnya berkisar pada semacam doa agar hari kita diberkahi.

Tapi, terus terang, saya agak bingung karena sejumlah peserta menerjemahkannya menjadi “hari-hari” yang diberkahi, termasuk satu-satunya penutur asli bahasa Inggris, tim. Mengapa jamak? Menurut pengertian saya, doa itu ditujukan untuk hari “ini,” bukan besok atau setiap hari. Sama seperti ungkapan Have a good trip, Have a great week end, Have a memorable time. Semuanya mengacu ke satu hal ’kan? Ke satu perjalanan yang akan segera dilaksanakan, ke suatu akhir pekan yang akan segera dinikmati, ke satu waktu yang diharapkan akan menjadi kenangan. Apakah pengertian saya yang salah?


Keep your chin up and rest your problem in God's Hands.

Ada beberapa peserta yang menerjemahkan “Keep your chin up” secara harfiah:
Tegakkan dagumu (Eko, Yayuk)
Angkat dagumu (Slamet, Tarie, Lia)
Naikkan dagumu (Dewi)
Tinggikan dagumu (Maya)
Bertengadahlah (Sutarto, Krisnowati, Firman)

Di dalam beberapa kamus yang saya buka, ungkapan “keep your chin up” ini berarti meminta orang untuk bergembira, meskipun sedang dilanda kesulitan. Kata yang pas untuk ungkapan ini dalam BI, menurut saya, adalah kata tegar atau tabah.

Lalu, frase “…rest your problem in God's Hands” juga menghasilkan beberapa terjemahan yang bagus, tidak sekadar “serahkan masalahmu ke dalam tangan Tuhan.”

Nah, mari kita simak beberapa terjemahan berikut:

Tetaplah tegar… (Iim Rogayah, Arif, Farah, Yovita, Dina, Deasy, Ran Ran, Lustatin)
Tetaplah ceria… (Teguh Priyanto)
Tetaplah bersyukur...  (Anna)
Berdirilah teguh … (Sap Tono)
Tegakkan kepala … (Teguh Irawan, Valentina, Lulu)
Tetaplah tabah... (Angela, Tanto)
Percaya diri… (Woro)
Tetaplah menatap ke depan… (Stefanus)
Busungkan dada… (Sima)
Bersemangatlah… (Ezmieralda)
Yakinlah! (rien)
Bangkit… (Nani, Ruri)
Berdo’alah … (Yahyo)
Tetap semangat… (Franz)
Teruskan perjuangan… (Preti)

Tegakkan kepala dan serahkan segala risaumu padanya. (Abdul Khamid)
Tetaplah tabah serta serahkanlah semua kuatirmu ke dalam tangan Tuhan. (Susan)
Tegakkan kepalamu, dan letakkan kegundahanmu di tangan Tuhan. (Nikolas)
Tersenyumlah selalu dan serahkanlah bebanmu di tangan-Nya. (Christine)
Tetaplah teguh dalam segala situasi. (Sylvia)
Tegakkan kepala dan pasrahkan urusanmu kepada-Nya. (Lulu)
Jagalah keberanianmu dan serahkanlah masalah hidupmu ke dalam tangan Tuhan.(Adisti)
Kuatkan dirimu dan berserah kepada-Nya. (Kresna)
Tataplah ke depan dan serahkan semua rencana dan bencana pada kerahimanNya (Sofia Sari)
Tetaplah optimis dan serahkan semuanya ke tangan Tuhan (Indraswari)
Melangkahlah dengan tegar, karena Dia maha menuntun (Baskara)
Tabahlah selalu. Serahkan segala perkaramu kepada Sang Mahakasih. (tim)


Akhirnya, tibalah kita pada kalimat terakhir. Tidak ada yang salah atau keliru menerjemahkannya!

Selamat tahun Baru 2009!


Lomba Penerjemahan Bahtera, Jan 09 - Ulasan 5

Ulasan 5 : Terjemahan bagian 3

Bahterawan budiman,

Nah, sekarang kita tiba di bagian yang paling seru dan saya yakin ditunggu-tunggu oleh semua peserta lomba.


Without God, our week is: Sinday, Mournday, Tearsday, Wasteday, Thirstday, Fightday and Shatterday.

Piawai sekali si pengarang membuat plesetan nama-nama hari ini ya? Dengan melafalkannya keras-keras, semua plesetan nama hari itu mirip sekali dengan nama hari yang sebenarnya. Bukan hanya itu. Nama plesetan itu juga “semuanya” mengungkapkan hal negatif atau memilukan.

Nah, pesan inilah – ungkapan negatif atau memilukan – yang sebetulnya harus mencuat dalam terjemahan. Itu menurut saya lho. Jadi, bukan sekadar memlesetkan nama hari, atau menerjemahkan sin = dosa, mourn = berkabung, tears = air mata, dan seterusnya.

Saya sendiri, ketika sudah berbaring hendak tidur hari Senin yang lalu itu, pikiran saya terus berputar mereka-reka nama plesetan. Minggu jadi apa ya? Senin? Senewen? Seniwen? Selasa? Rabu? Wah, susah amat ya. Hmm, bagaimana kalau nama hari tetap disertakan, tapi ditambah 1-2 kata yang serasi, seirama? Rabu kelabu, misalnya. Sepertinya lebih mudah... ternyata tidak juga! Tapi, setidaknya banyak kata yang bisa dikotak-katik.

Oke, satu demi satu terjemahan saya terima dan beberapa kali saya membacanya dengan terpingkal-pingkal di saat membaca terjemahan nama hari yang “maksa” pisan! Yang saya ingat antara lain terjemahan Tanto Hendy, Sima, dan Teguh Irawan. Aiiih, kalian maksa pisan deh!

Terjemahan sejumlah Bahterawan lain membuat saya terkagum-kagum karena begitu puitis, misalnya terjemahan Anna Wiksmadhara, yang sayang sekali tidak menyertakan nama hari. Ada beberapa lagi yang sama puitisnya dengan terjemahan Anna. Terjemahan James Pantou (terjemahan pertama yang masuk) membuat saya terpesona karena pilihan katanya yang bersajak, tidak sekadar menerjemahkan sin, tears, atau waste. Juga ada beberapa yang terjemahannya bersajak serasi seperti terjemahan James.

Namun, ada juga terjemahan yang membuat saya tersenyum simpul, seperti yang berikut in:

Hari yang kehausan (Ezmieralda)
Hari yang berdosa (Christine, Adhi)
Sabtu tersarabara (Dina)

Yang kehausan dan berdosa itu manusia ya, bukan hari? Lalu, saya cari kata sarabara di KBBI, tapi tidak berhasil menemukannya. Apa ya artinya, Dina?

Baiklah, mari kita simak bersama kelompok nama hari yang diplesetkan. Mana yang menurut Anda paling “bagus” atau paling “sableng”? Saya yakin dua yang terakhir di antara para pencipta nama hari ini memang berniat untuk bercanda! Hayo, ngaku! hehehe

Sofia Sari
Minim, Senteng, Selara, Ragu, Kalut, Jumpalitan (enam hari?)

Tanto Hendy
Minggat, Senewen, Selara, Rabun, Amis, Kumat, dan Sabu-sabu

Nikolas
Mingung, Sendih, Selapar, Ragu, Kamiris, Jumpatah semangat, dan Satakut

Ran Ran
Mingkem, Senting, Sedosa, Rapuh, Krisis, Jujat, dan Sedu

Baskara
Minggat, Sendiri, Sengsara, Rabun, Kambuh, Jungkat, Sendu

Sima Gunawan
Senewen, Celaka, Rabun, Kampret, Jumawa dan Sableng (Minggu-nya mannaaa?)

Teguh Irawan
Sendih, Siasya, Rabcun, Knangis, Ju'maut, Sialbtul, dan Mringgis


Kelompok berikutnya adalah tujuh ungkapan yang berusaha menerjemahkan makna yang digunakan pengarang naskah asli, yang diolah dengan pemilihan kata yang bersajak:

Iim Rogayah
hari penuh dosa, hari penuh duka, hari penuh air mata, hari yang sia-sia, hari penuh dahaga, hari penuh laga, dan hari penuh luka

Anna Wiksmadhara
Hari yang penuh dosa, Hari yang penuh nestapa, Hari yang penuh air mata,
Hari yang penuh sia-sia, Hari yang penuh dahaga, Hari yang penuh prahara, dan
Hari yang penuh petaka


Kelompok di bawah ini juga menampilkan pilihan kata bersajak (menurut KBBI: tertib, memperhatikan bunyi dan susunan):

James
Minggu Dosa, Senin Nestapa, Selasa Air Mata, Rabu Sia-sia, Kamis Dahaga, Jumat Sengketa, dan Sabtu Binasa

Tarie
Minggu Berdosa, Senin Berduka, Selasa Berlinang Air Mata, Rabu Merana, Kamis Dahaga, Jumat Berlaga, dan Sabtu Sengsara

Lustatin
Hari Termangu, Hari Dingin, Hari Nelangsa, Hari Kelabu, Hari Menangis, Hari Sesat, dan Hari Buntu

Habibah
Minggu: terganggu, Senin: Sentimen, Selasa: putus asa, Rabu: ragu,  Kamis: menangis, Jumat: sesumat, Sabtu: kelabu

Firman
Senin Sendu, Selasa Nelangsa, Rabu Kelabu, Kamis Kering, Jumat Hujat, Sabtu Berbatu, dan Minggu Belenggu

Syaranina
Minggu: penuh gerutu; Senin: terombang-ambing; Selasa: penuh dosa;
Rabu: penuh ragu; Kamis: menangis; Jumat: tak manfaat; Sabtu: kelabu

Lulu
Senin yang prihatin, Selasa yang gelisah, Rabu yang kelabu, Kamis yang menangis
Jumat yang bejat, Sabtu yang buntu, Minggu yang tergugu

Last but not least… tim
Minggu termangu-mangu, Isnen keisi keisengan, Selasa selaksa sakat, Rabu rebutan raban, Kamis kemiskinan khairat, Jumat jengkeli jema’at, Sabtu satru senang

Ada yang ketinggalan! Yang satu ini betul-betul terjemahan sangat unik, membuat saya tertegun sejenak, lalu manggut-manggut:
Tanpa Tuhan hari-hari kita hanyalah Senin-Kamis. Maka jadikanlah Dia menjadi bagian darimu setiap hari untuk menggenapinya. (Franz)




Lomba Penerjemahan Bahtera, Jan 09 - Ulasan 4

Ulasan 4 : Terjemahan bagian 2

Bahterawan budiman,

Yuk kita lanjutkan pembahasannya. Saya bukan "kerajinan" lho, tapi memang senang mengerjakan ini, menulis ulasan seperti ini. Kebetulan juga hari ini sudah tidak ada pekerjaan. Nanti malam dan 2 hari besok, nah bakalan sibuk karena harus menyunting terjemahan 8500an kata, yang dialokasikan waktu 9 jam oleh klien. Oke, yuk kita mulai...


Look back and Thank God
Look forward and Trust God
Look around and Serve God
Look within and Find God

Yang menarik perhatian saya di sini adalah mengapa ada empat kata yang ditulis dengan diawali huruf kapital? Dugaan saya, penulisnya ingin menegaskan keempat kata itu – Thank, Trust, Serve, dan Find. Gejala ini – menuliskan kata yang dianggap penting dengan mengawalinya dengan huruf kapital – cukup sering kita jumpai, padahal, cara penulisan ini tidak mematuhi EYD karena menyisipkan kata berawal huruf kapital di tengah kalimat.

Menurut Prof Adjat Sakri (alm), mentor saya yang sangat saya kagumi, gejala meng-kapital-kan huruf awal kata atau frase yang dianggap penting pernah sangat parah di masa Orde Baru. Contohnya: Pancasila diperlukan untuk Membangun Bangsa agar Indonesia menjadi bangsa yang Dihormati bangsa-bangsa lain.

Kadang-kadang, penggunaan kata berawal huruf kapital di tengah kalimat begitu boros sehingga tampilan naskah menjadi “renjul.” Mana kata yang penting juga jadi tidak jelas akibat begitu banyaknya kata yang ditonjolkan. Pak Adjat itu dosen Jurusan Seni Rupa ITB, jadi tentu sangat peduli dengan keindahan, dalam hal ini tampilan naskah.

Sebetulnya, ada beberapa cara lain untuk menegaskan atau menekankan kata atau frase dalam suatu kalimat, antara lain dengan menebalkan atau memiringkan huruf, atau menempatkannya dalam tanda petik. Dan, jika warna bisa ditampilkan, kata atau frase itu bisa ditulis dengan huruf berwarna atau disorot dengan warna.

Nah, bagaimana peserta lomba menerjemahkan “puisi” di atas? Amat banyak versinya, tetapi cukup banyak yang “hanya” menerjemahkan apa adanya, kurang “menggigit.” Contoh terjemahan yang menurut saya biasa-biasa saja adalah:

Pandanglah ke belakang dan bersyukurlah kepada Tuhan
Pandanglah ke depan dan percayalah kepada Tuhan
Pandanglah ke sekelililing dan layanilah Tuhan
Pandangkan ke dalam dan temukan Tuhan

Tidak ada yang salah dalam terjemahan ini, tetapi terlalu harfiah dan “sederhana”, bukan? Memandang ke belakang atau ke depan itu memandang ke arah mana? Akan lebih bermakna jika kedua arah itu diterjemahkan, misalnya, menjadi Pandanglah masa lalu (atau hari kemarin), dan Pandanglah masa depan (atau hari esok). Versi yang agak “kaya” ini digunakan oleh sejumlah peserta. Bravo!

Yang unik, Yahyo Wiyono menggunakan kata “mewawaslah,” selaras dengan judul yang dipilihnya, Empat Wawasan Terberkati. Tetapi, jika disimak lebih cermat lema “wawas” dalam KBBI, menurut saya, lebih pas jika digunakan kata “wawaslah” alih-alih “mewawaslah” sebagai padanan “look.”

Selanjutnya, ada yang menerjemahkan “Look around and serve God” menjadi “Tataplah orang-orang di sekelilingmu…” (Sofia Sari) dan Lihat sekelilingmu dan kasihilah/layanilah/bantu sesama (aRy, Susan, Franz). Menurut saya, mungkin lebih tepat jika pandangan ke sekeliling atau ke sekitar itu tidak dibatasi pada memandang orang, tetapi memandang makhluk hidup lain, termasuk memandang lingkungan. Tuhan pasti senang jika hamba-Nya melayani-Nya dengan melestarikan bumi dan lingkungan, bukan merusaknya!

“Look within” juga, menurut saya, terlalu harfiah jika sekadar diterjemahkan menjadi “Pandanglah ke dalam.” Ke dalam apa? Sejumlah peserta menambahkan kata lain sehingga terjemahannya menjadi lebih bermakna (menurut saya):

… ke dalam hati (Sofia Sari, Susan, Angela, Syaranina, Eko)
... ke lubuk hati (Indraswari, Woro, Preti)
… ke dalam jiwa (Ran Ran, Stefanus)
… ke sanubari (Dina)
… ke dalam diri (Sylvia, Firman, tim, Yovita, Ezmieralda, rien, Lia, Baskara, Habibah, Fenty)

Baiklah, berikut ini saya sajikan beberapa versi terjemahan puisi ini; ada yang hanya saya sajikan satu baris saja untuk menunjukkan penggunaan kata lain selain keempat kata “sederhana” di atas, tetapi ada juga yang saya sajikan lengkap keempat baitnya karena merupakan kesatuan yang utuh.

Look forward and Trust God

Pandanglah ke depan dan berserahlah pada Tuhan (Nikolas)
Tataplah masa depan dan Percayakan Langkahmu kepada Tuhan (Eko)
Lihat ke depan dan Imani Tuhan (Sutarto Mohammad)
Pandanglah ke depan dan bersandarlah kepada Tuhan (Rukiah Tio)
Tatap ke depan, and ikhlaskan semua kepada Allah (Sofia Sari)
Tengoklah ke depan dan berimanlah kepada Tuhan (Allah SWT) (Krisnowati)


Look around and Serve God

Lihat sekeliling dan  berserah kepada Tuhan (Syaranina)
Pandanglah ke sekelilingmu dan Mengabdilah kepada Tuhan (Angela, Preti)
Lihatlah ke sekelilingmu dan berbaktilah pada Tuhan (Iim, Lia)
Pandanglah ke luar dan patuhilah Tuhan (Ruri)
Pandanglah ke sekitar dan Berkaryalah untuk Tuhan (Valentina)
Lihat sekeliling dan bantu Tuhan untuk bantu sesama (Franz Widjojo)
Tataplah orang-orang disekelilingmu dan layanilah AllahMu (Sofia Sari)
Tengoklah ke sekeliling dan bertakwalah kepada Tuhan (Allah SWT) (Yayuk, Krisnowati)


Look within and Find God

Lihatlah ke lubuk hati dan temukan Tuhan (Indraswari)
Lihat dalam diri dan hadirlah Ilahi (Habibah)
Rasakan dan Temukan kuasanya (Adhi)
Tengoklah ke dalam dan mohonlah kepada Tuhan (Allah SWT) (Krisnowati)


Dina
Merenung masa lalu, dan Bersyukur kepada-Nya
Memandang ke depan, dan Berserah diri kepada-Nya
Memperhatikan sekeliling, dan Berbakti kepada-Nya
Melongok ke sanubari, dan Menemukan-Nya

Baskara
Menoleh ke belakang, bersyukur kepada-Nya
Menatap ke depan, berserah kepada-Nya
Menyimak ke sekitar, bersahaya kepada-Nya
Menilik ke diri, bersapa kepada-Nya

tim
Memandang kemarin dan mensyukuri Allah
Memandang ke depan dan mengandali Allah
Memandang sekeliling dan menghambai Allah
Memandangi diri dan menemui Allah

aRy
Tetap bersyukur atas apapun yang  telah terjadi  
Berpeganglah pada-Nya dalam menembus masa depan
Lihat sekelilingmu dan kasihilah sesama
Lihatlah kedalam hatimu dan temukan Dia di sana

Susan Kumaat
Lihatlah ke belakang dan Berterima kasihlah  kepada Tuhan atas semua berkat Nya
Lihatlah ke depan dan Percayalah akan penyertaan Tuhan dalam hidup Anda
Lihatlah  ke sekeliling Anda dan Layanilah  sesamamu untuk kemuliaan Tuhan
Lihatlah ke dalam hati Anda dan TemukanlahTuhan

Ran Ran
Lihat ke belakang, bersyukurlah kepada Allah
Lihat ke depan, berimanlah kepada Allah
Lihat ke sekeliling, berjuanglah di jalan Allah
Lihat ke dalam jiwamu, temukan Allah

Lulu Rahman
di belakangmu, yang ada rasa syukur
di depanmu, yang ada harapan
di sekelilingmu, yang ada semangat
di dalammu, yang ada Tuhan



Lomba Penerjemahan Bahtera, Jan 09 - Ulasan 3

Ulasan 3 : Terjemahan bagian 1

Bahterawan budiman,

Sekarang mari kita ulas setiap penggal naskah yang diterjemahkan dan hasil terjemahannya. Saya sama sekali tidak bermaksud sok pintar atau menggurui, melainkan sekadar menyampaikan ulasan sebagai masukan saja. Mungkin saja pendapat saya ini “salah” menurut mereka yang lebih sering menggeluti naskah bergaya puitis seperti ini. Ya, maaf saja deh kalau begitu! Hehehe…


Hi Friends


Ada sejumlah peserta yang tidak menerjemahkan salam sapaan ini sehingga nilainya berkurang 1 poin. Tetapi, peserta lomba umumnya menerjemahkan sapaan ini dengan Hai Teman (ada yang mempertahankan gaya huruf besar, ada yang lebih wajar dengan menggunakan huruf kecil pada Friends). Ada juga yang menggunakan bentuk jamak teman-teman, dan ada pula yang berimprovisasi menyertakan perasaannya, yang menurut saya bagus. Tetapi sayang, tidak ada yang menerjemahkannya sesuai dengan harapan saya, yakni sapaan favorit saya, Bahterawan budiman... padahal, bukankah terjemahan ini disampaikan dalam milis Bahtera?

Versi lain dari “hai” adalah wahai, hei, halo, sementara versi lain dari “teman” adalah sobat, sahabat, kawan.

Beberapa terjemahan yang agak lain adalah:

Halo teman-teman sekalian
Halo sobat sekalian
Teman-teman sekalian
Sahabatku
Temans (Henki Rianto)
Kawan-kawan yang budiman (Farah)
Apa kabar kawan? (Rien Wahyuni)
Teman-temanku terkasih (Sofia Sari)
Hi, rekan yang beriman (Adhi)


Today is  the 5th day of 2009, here's something to inspire all of us, titled " THE FOUR BLESSED LOOKS"

Yang pertama, menurut saya, kalimat ini tidak memenuhi kaidah tata bahasa karena kehilangan kata perangkai antara 2009 dan here’s. Selain itu, tanda titik sebagai penuntas kalimat juga hilang. Dua kesalahan ini pada umumnya dibiarkan oleh peserta lomba, tetapi ada juga beberapa orang yang menyiasati kalimat ini sehingga menghasilkan terjemahan yang bukan saja wajar, tetapi sekaligus memenuhi kaidah tata bahasa.

Yang kedua, kata “inspire” ternyata menghasilkan beberapa terjemahan. Ungkapan menginspirasi, memberikan inspirasi, petikan inspirasi, sebagaimana yang sudah diduga, menjadi pilihan sebagian besar peserta, selain cukup banyak juga yang menggunakan kata ilham dan mengilhami. Kata atau frase lain yang ditambahkan, yang menurut saya memperindah kalimat ini adalah: rangkaian kata mutiara (Arif), renungan (Henki, Indraswari, Lia), secuil persembahan hikmah (tim)…


THE FOUR BLESSED LOOKS

Wah, terjemahan judul ini juga seru!

Penggunaan angka 4 di awal judul ini, menurut saya kurang pas, selain juga menyalahi aturan EYD. Tapi, mungkin sah-sah saja dalam judul puisi? Begitukah? Menurut saya, lebih baik dieja saja seperti judul aslinya.

Terjemahan yang paling banyak versinya adalah “Pandangan yang penuh berkah” atau “Pandangan yang diberkahi.” Menarik untuk disimak penggunaan kata “berkah” dan “berkat.” Menurut dugaan saya, penganut Islam cenderung menggunakan kata “berkah,” sementara penganut Nasrani cenderung menggunakan kata “berkat.”

Selain kata “pandangan,” yang menurut saya paling pas, terdapat juga kata lihat, penglihatan, tatapan, tengok, tengokan, tengok-tengok.

Yang mengejutkan saya, ada juga yang menerjemahkannya menjadi “penampakan”! yang dalam benak saya langsung berkonotasi dengan penampakan makhluk halus...

Beberapa terjemahan judul yang lain daripada yang lain adalah:

Empat Penjuru Penuh Berkah (Lulu Rahman)
Empat Anugerah Melihat (Abdul Mukhid)
Empat Anugerah Penglihatan (Indraswari)
Empat Persona (sic) Karunia (Dina S)
Empat Renungan yang Diberkati (Lia Adhiyani)
Empat Aspek yang Mendatangkan Kebaikan (Yayuk Sasmitaningsih)
Empat Kunci Kebahagiaan (aRy)
Restu di Empat Penjuru (Baskara Surya)
4 Pandangan yang Membahagiakan (Christine Elizabeth Suryani)
Empat Wawasan Terberkati (Yahyo Wiyono)
Empat Langkah Hidup Berkah (Farah)
Empat Melihat yang Diridhoi (Henki Rianto)
Empat Arahan yang Memberkati (Maya Andriawan)
Empat Pandangan Kesucian (Adisti Herliningtyas)
Empat Penampakan yang Diberkahi (Krisnowati)

Dan dua yang sangat unik:
Tengok-Tengok Berhadiah (Sima Gunawan)
Papali Pandang Papat (tebak siapaaaaa????)

Lomba Penerjemahan Bahtera, Jan 09 - Ulasan 2

Ulasan 2 : Patokan penilaian

Bahterawan budiman,

Perlu diketahui, ada sejumlah hal penting yang dinilai dan menentukan jumlah poin plus dan minus pada hasil terjemahan.

1.    Kelengkapan – tidak boleh ada bagian yang tidak diterjemahkan, dan sebaliknya, tidak boleh ada tambahan yang tidak perlu, misalnya mencantumkan kata berbahasa Inggris yang menjadi sumber naskah. Untuk apa? Tetapi, tambahan kata yang memperindah terjemahan tentu saja diizinkan. Untuk diketahui, naskah soal dimulai dari Hi Friends, dan berakhir dengan Happy New Year 2009. Penghilangan atau penambahan kata atau frase yang tidak perlu dapat mengurangi nilai. Beberapa peserta yang terjemahannya baik terpaksa berkurang nilainya gara-gara ada bagian naskah yang hilang ini… sayang sekali!

2.    Kecermatan berbahasa – sampai batas tertentu (gaya huruf kecil, huruf besar, atau huruf miring diperbolehkan), pedoman EYD harus dipatuhi, misalnya menuliskan kelima atau ke-5 (bukan ke 5 atau ke lima), ke depan (bukan kedepan), diberkati (bukan di berkati), kepada-Nya (bukan kepadaNya), harimu (bukan hari mu), berterimakasihlah (bukan berterima kasihlah). Ada peserta yang sangat ceroboh dalam hal EYD ini sehingga nilainya berkurang banyak. Saya juga sedih sekali melakukan pengurangan nilai ini!

3.    Daya cipta – pilihan kata dan frase berperan besar untuk menghasilkan terjemahan yang bukan saja berhasil menyampaikan pesan si penulis, melainkan juga indah dan menggugah perasaan pembaca (dalam hal ini saya, sebagai penilai). Yang paling besar bobot nilainya adalah terjemahan keempat “look at” dan tentu saja nama-nama hari, baik yang dipelesetkan ataupun yang disusun bersajak indah, sesuai dengan nama hari dalam BI.

Dari patokan penilaian ini, untuk sementara, hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Nilai 80-92 : 15 orang
Nilai 70-79 : 26 orang
Nilai 60-69 : 13 orang
Nilai 54-59 :  2 orang

Hasil ini masih belum final karena saya merasa masih harus mencermati lagi terjemahan yang masuk nominasi pemenang karena ada terjemahan yang di satu aspek bagus, di aspek lain kurang “menggigit.” Ini membuktikan tidak ada terjemahan yang betul-betul “sempurna” ya?

Lomba Penerjemahan Bahtera, Jan 09 - Ulasan 1

Ulasan 1: Pengantar

Bahterawan budiman,

Kurang meriah rasanya kalau saya hanya sekadar mengumumkan 1-2 orang pemenang dari 56 orang Bahterawan yang mengikuti lomba ini, ditambah 1 orang yang terlambat (maaf ya Eva, tidak bisa diikutkan ke ulasan, tapi terima kasih karena sudah mengirimkan terjemahannya). Karena itulah, sebelum mengumumkan siapa pemenang Lomba Penerjemahan Bahtera, Januari 2009 ini, saya ingin menyampaikan ulasan, yang akan dikirimkan dalam beberapa tahap agar Bahterawan tidak capek membacanya.

Awal mula gagasan lomba ini muncul ketika saya mendapatkan teks ini dari seorang teman lewat email, dan begitu membacanya, selain merenungkan isinya yang begitu indah, saya juga berpikir betapa sulitnya memelesetkan nama-nama hari dalam bahasa Indonesia. Kemudian, langsung tercetus gagasan untuk menggali kemampuan anggota Bahtera untuk menerjemahkan teks yang gampang-gampang sulit ini. Dan sungguh saya senang sekali karena lomba pertama ini, yang disambut hangat para moderator yang memberikan izin pemuatannya, berhasil mengeluarkan begitu banyak pengintip, pengintai, lurker dari lubang persembunyiannya masing-masing, yakni Bahterawan yang namanya belum pernah atau jarang sekali muncul di milis. Terima kasih sekali lagi atas partisipasi Anda semua!

Berikutnya, di bawah ini saya kerat-tempelkan komentar dan alasan para peserta mengikuti lomba. Lucu-lucu deh!

Nikolas Triwardana
saya juga mau ikutan menjajal keberuntungan berburu flash disk...=)

rien wahyuni
saya rina, mau ikutan coba-coba menerjemah hehe..(baru belajar bu...)

Susan Kumaat
Ikut meramaikan acara ini - mudah-mudahan masuk 10 besar - hahahaha terlalu optimis nich....
Senang ada kontes - jadi seru dan saya suka makna dari teks yang dilombakan.

Nani Iwan
saya 'memberanikan' diri ikut berpartisipasi dalam lomba yang Ibu gagas.

Abdul Mukhid
Saya tertantang ikut lomba terjemahan dari ibu.

Syaranina Syemmy
Sebenarnya dari kemarin mau dikirim tapi gak PEDE

Ezmieralda Melissa
hasil penerjemahan saya belum pernah mendapatkan kritik dari penerjemah yang sudah berpengalaman

Valentina Utari
tersentuh dengan tulisan tersebut sehingga saya ingin membagikannya kepada yang lain dalam versi Bahasa Indonesia

Ran Ran
Bagian tersulit adalah menerjemahkan hari-harinya

Firman
Saya juga pengintai setia

Baskara Surya
memberanikan diri untuk ikut dalam lomba terjemahan di Bahtera… saya pemerhati milis Bahtera, namun sangat tergugah untuk berperan-serta dalam penerjemahan.

James Pantou
moga-moga lurker yang mungkin udah dua tahunan lebih ga sumbang suara sumbang apapun di milis Bahtera diperkenankan ikut serta walau hanya untuk memeriahkan saja.

Rukiah Tio
Saya mencoba menerjemahkan, bukan untuk menang (menjadi yang terbaik), juga bukan demi hadiahnya. Saya hanya tertantang untuk menerjemahkan karena:
....memerlukan daya cipta dan cita rasa tinggi untuk dapat menghasilkan terjemahan yang "benar" dan "tepat," sekaligus "indah."

Krisnowati
Kesertaan saya hanya sekedar meramaikan penerjemahan di luar bidang saya

Teguh Priyanto
Tolong jangan diketawain ya, soalnya saya masih pemula

Yahyo Wiyono
Siapa tahu bisa jadi pemenang :)

Fenty Yustini
buat saya yang penting koreksi-nya biar saya tau kesalahan saya..tapi ga nolak juga kalo dapet flash disk..

Sofia Sari
ikutan lomba untuk meramaikan

Iim Rogayah
saya mau belajar ikut lomba ya

Teguh Irawan
Semoga bisa ikut membuat Ibu senang meskipun jelek, hehehe..

Lustatin Soeprawoto
ini lomba yang menarik dan menantang




Lomba Penerjemahan Bahtera, Jan 09 - Pengumuman

5 Januari 2009

 

Bahterawan budiman,

ulang tahun ke-12 Bahtera masih lama, masih 6 bulan lagi, tapiiii...
saya sedang berbaik hati niy... :) ... dan ingin menantang Anda untuk
mengikuti lomba penerjemahan a la Bahtera.

silakan terjemahkan teks di bawah ini, yang menurut saya memerlukan
daya cipta dan cita rasa tinggi untuk dapat menghasilkan terjemahan
yang "benar" dan "tepat," sekaligus "indah."

hadiahnya sebuah flash disc mungil yang warnanya akan disesuaikan
dengan jantina Anda!  :)  dan kalau bisa akan ditatah dengan nama
BAHTERA (di manaaa ya di Bandung ada tukang gravir?  ada yang tau?)


ketentuan lomba:

01. terjemahan dikirimkan HANYA LEWAT JAPRI ke alamat email saya
(sofiamansoor at gmail dot com)

02. terjemahan yang dikirimkan ke milis akan dianulir dan tidak akan
diikutsertakan dalam lomba

03. terjemahan bebas

04. jurinya cuma saya seorang (kalau pun ada juri "bayangan," itu
rahasia dan hak prerogatif saya sebagai penyedia hadiah - huahahaha)

05. tenggat: KAMIS 8 Januari 2009 jam 20.00 WIB atau ketika saya
mematikan komputer pada hari itu -- bisa jam 22.00 bisa juga jam 02.00
keesokan harinya, tergantung pada apakah saya mengalami insomnia atau
tidak pada malam itu

06. lomba ini boleh diikuti semua Bahterawan, baik yang berpredikat
moderator ataupun bukan, baik yang sudah 11 tahun 6 bulan menjadi
anggota Bahtera maupun yang baru semenit menjelang tenggat, baik yang
tinggal di dalam negeri ataupun di mancanegara

07. tidak ada surat-menyurat, baik lewat sms, email, maupun FaceBook,
apalagi lewat pos ke Ciumbuleuit

08. keputusan juri berlaku mutlak dan tidak dapat diganggu gugat

09. nama satu orang pemenang akan diumumkan secepat-cepatnya Jumat 9
Januari 2009, selambat-lambatnya Senin 12 Januari 2009

selamat mengikuti lomba!

salam,
sofia a.k.a. NiFi a.k.a. dewini

================================

Hi  Friends,

Today is  the 5th day of 2009, here's something to inspire all of us,
titled " THE FOUR BLESSED LOOKS"

Look back and Thank God
Look forward and Trust God
Look around and Serve God
Look within and Find God

Without God, our week is: Sinday, Mournday, Tearsday, Wasteday,
Thirstday, Fightday and Shatterday. So allow Him to be with you every
day!

Have a blessed day! Keep your chin up and rest your problem in God's Hands.

Happy New Year 2009!