Friday, January 16, 2009

Lomba Penerjemahan Bahtera, Jan 09 - Ulasan 5

Ulasan 5 : Terjemahan bagian 3

Bahterawan budiman,

Nah, sekarang kita tiba di bagian yang paling seru dan saya yakin ditunggu-tunggu oleh semua peserta lomba.


Without God, our week is: Sinday, Mournday, Tearsday, Wasteday, Thirstday, Fightday and Shatterday.

Piawai sekali si pengarang membuat plesetan nama-nama hari ini ya? Dengan melafalkannya keras-keras, semua plesetan nama hari itu mirip sekali dengan nama hari yang sebenarnya. Bukan hanya itu. Nama plesetan itu juga “semuanya” mengungkapkan hal negatif atau memilukan.

Nah, pesan inilah – ungkapan negatif atau memilukan – yang sebetulnya harus mencuat dalam terjemahan. Itu menurut saya lho. Jadi, bukan sekadar memlesetkan nama hari, atau menerjemahkan sin = dosa, mourn = berkabung, tears = air mata, dan seterusnya.

Saya sendiri, ketika sudah berbaring hendak tidur hari Senin yang lalu itu, pikiran saya terus berputar mereka-reka nama plesetan. Minggu jadi apa ya? Senin? Senewen? Seniwen? Selasa? Rabu? Wah, susah amat ya. Hmm, bagaimana kalau nama hari tetap disertakan, tapi ditambah 1-2 kata yang serasi, seirama? Rabu kelabu, misalnya. Sepertinya lebih mudah... ternyata tidak juga! Tapi, setidaknya banyak kata yang bisa dikotak-katik.

Oke, satu demi satu terjemahan saya terima dan beberapa kali saya membacanya dengan terpingkal-pingkal di saat membaca terjemahan nama hari yang “maksa” pisan! Yang saya ingat antara lain terjemahan Tanto Hendy, Sima, dan Teguh Irawan. Aiiih, kalian maksa pisan deh!

Terjemahan sejumlah Bahterawan lain membuat saya terkagum-kagum karena begitu puitis, misalnya terjemahan Anna Wiksmadhara, yang sayang sekali tidak menyertakan nama hari. Ada beberapa lagi yang sama puitisnya dengan terjemahan Anna. Terjemahan James Pantou (terjemahan pertama yang masuk) membuat saya terpesona karena pilihan katanya yang bersajak, tidak sekadar menerjemahkan sin, tears, atau waste. Juga ada beberapa yang terjemahannya bersajak serasi seperti terjemahan James.

Namun, ada juga terjemahan yang membuat saya tersenyum simpul, seperti yang berikut in:

Hari yang kehausan (Ezmieralda)
Hari yang berdosa (Christine, Adhi)
Sabtu tersarabara (Dina)

Yang kehausan dan berdosa itu manusia ya, bukan hari? Lalu, saya cari kata sarabara di KBBI, tapi tidak berhasil menemukannya. Apa ya artinya, Dina?

Baiklah, mari kita simak bersama kelompok nama hari yang diplesetkan. Mana yang menurut Anda paling “bagus” atau paling “sableng”? Saya yakin dua yang terakhir di antara para pencipta nama hari ini memang berniat untuk bercanda! Hayo, ngaku! hehehe

Sofia Sari
Minim, Senteng, Selara, Ragu, Kalut, Jumpalitan (enam hari?)

Tanto Hendy
Minggat, Senewen, Selara, Rabun, Amis, Kumat, dan Sabu-sabu

Nikolas
Mingung, Sendih, Selapar, Ragu, Kamiris, Jumpatah semangat, dan Satakut

Ran Ran
Mingkem, Senting, Sedosa, Rapuh, Krisis, Jujat, dan Sedu

Baskara
Minggat, Sendiri, Sengsara, Rabun, Kambuh, Jungkat, Sendu

Sima Gunawan
Senewen, Celaka, Rabun, Kampret, Jumawa dan Sableng (Minggu-nya mannaaa?)

Teguh Irawan
Sendih, Siasya, Rabcun, Knangis, Ju'maut, Sialbtul, dan Mringgis


Kelompok berikutnya adalah tujuh ungkapan yang berusaha menerjemahkan makna yang digunakan pengarang naskah asli, yang diolah dengan pemilihan kata yang bersajak:

Iim Rogayah
hari penuh dosa, hari penuh duka, hari penuh air mata, hari yang sia-sia, hari penuh dahaga, hari penuh laga, dan hari penuh luka

Anna Wiksmadhara
Hari yang penuh dosa, Hari yang penuh nestapa, Hari yang penuh air mata,
Hari yang penuh sia-sia, Hari yang penuh dahaga, Hari yang penuh prahara, dan
Hari yang penuh petaka


Kelompok di bawah ini juga menampilkan pilihan kata bersajak (menurut KBBI: tertib, memperhatikan bunyi dan susunan):

James
Minggu Dosa, Senin Nestapa, Selasa Air Mata, Rabu Sia-sia, Kamis Dahaga, Jumat Sengketa, dan Sabtu Binasa

Tarie
Minggu Berdosa, Senin Berduka, Selasa Berlinang Air Mata, Rabu Merana, Kamis Dahaga, Jumat Berlaga, dan Sabtu Sengsara

Lustatin
Hari Termangu, Hari Dingin, Hari Nelangsa, Hari Kelabu, Hari Menangis, Hari Sesat, dan Hari Buntu

Habibah
Minggu: terganggu, Senin: Sentimen, Selasa: putus asa, Rabu: ragu,  Kamis: menangis, Jumat: sesumat, Sabtu: kelabu

Firman
Senin Sendu, Selasa Nelangsa, Rabu Kelabu, Kamis Kering, Jumat Hujat, Sabtu Berbatu, dan Minggu Belenggu

Syaranina
Minggu: penuh gerutu; Senin: terombang-ambing; Selasa: penuh dosa;
Rabu: penuh ragu; Kamis: menangis; Jumat: tak manfaat; Sabtu: kelabu

Lulu
Senin yang prihatin, Selasa yang gelisah, Rabu yang kelabu, Kamis yang menangis
Jumat yang bejat, Sabtu yang buntu, Minggu yang tergugu

Last but not least… tim
Minggu termangu-mangu, Isnen keisi keisengan, Selasa selaksa sakat, Rabu rebutan raban, Kamis kemiskinan khairat, Jumat jengkeli jema’at, Sabtu satru senang

Ada yang ketinggalan! Yang satu ini betul-betul terjemahan sangat unik, membuat saya tertegun sejenak, lalu manggut-manggut:
Tanpa Tuhan hari-hari kita hanyalah Senin-Kamis. Maka jadikanlah Dia menjadi bagian darimu setiap hari untuk menggenapinya. (Franz)




1 comment: