Friday, January 16, 2009

Lomba Penerjemahan Bahtera, Jan 09 - Ulasan 4

Ulasan 4 : Terjemahan bagian 2

Bahterawan budiman,

Yuk kita lanjutkan pembahasannya. Saya bukan "kerajinan" lho, tapi memang senang mengerjakan ini, menulis ulasan seperti ini. Kebetulan juga hari ini sudah tidak ada pekerjaan. Nanti malam dan 2 hari besok, nah bakalan sibuk karena harus menyunting terjemahan 8500an kata, yang dialokasikan waktu 9 jam oleh klien. Oke, yuk kita mulai...


Look back and Thank God
Look forward and Trust God
Look around and Serve God
Look within and Find God

Yang menarik perhatian saya di sini adalah mengapa ada empat kata yang ditulis dengan diawali huruf kapital? Dugaan saya, penulisnya ingin menegaskan keempat kata itu – Thank, Trust, Serve, dan Find. Gejala ini – menuliskan kata yang dianggap penting dengan mengawalinya dengan huruf kapital – cukup sering kita jumpai, padahal, cara penulisan ini tidak mematuhi EYD karena menyisipkan kata berawal huruf kapital di tengah kalimat.

Menurut Prof Adjat Sakri (alm), mentor saya yang sangat saya kagumi, gejala meng-kapital-kan huruf awal kata atau frase yang dianggap penting pernah sangat parah di masa Orde Baru. Contohnya: Pancasila diperlukan untuk Membangun Bangsa agar Indonesia menjadi bangsa yang Dihormati bangsa-bangsa lain.

Kadang-kadang, penggunaan kata berawal huruf kapital di tengah kalimat begitu boros sehingga tampilan naskah menjadi “renjul.” Mana kata yang penting juga jadi tidak jelas akibat begitu banyaknya kata yang ditonjolkan. Pak Adjat itu dosen Jurusan Seni Rupa ITB, jadi tentu sangat peduli dengan keindahan, dalam hal ini tampilan naskah.

Sebetulnya, ada beberapa cara lain untuk menegaskan atau menekankan kata atau frase dalam suatu kalimat, antara lain dengan menebalkan atau memiringkan huruf, atau menempatkannya dalam tanda petik. Dan, jika warna bisa ditampilkan, kata atau frase itu bisa ditulis dengan huruf berwarna atau disorot dengan warna.

Nah, bagaimana peserta lomba menerjemahkan “puisi” di atas? Amat banyak versinya, tetapi cukup banyak yang “hanya” menerjemahkan apa adanya, kurang “menggigit.” Contoh terjemahan yang menurut saya biasa-biasa saja adalah:

Pandanglah ke belakang dan bersyukurlah kepada Tuhan
Pandanglah ke depan dan percayalah kepada Tuhan
Pandanglah ke sekelililing dan layanilah Tuhan
Pandangkan ke dalam dan temukan Tuhan

Tidak ada yang salah dalam terjemahan ini, tetapi terlalu harfiah dan “sederhana”, bukan? Memandang ke belakang atau ke depan itu memandang ke arah mana? Akan lebih bermakna jika kedua arah itu diterjemahkan, misalnya, menjadi Pandanglah masa lalu (atau hari kemarin), dan Pandanglah masa depan (atau hari esok). Versi yang agak “kaya” ini digunakan oleh sejumlah peserta. Bravo!

Yang unik, Yahyo Wiyono menggunakan kata “mewawaslah,” selaras dengan judul yang dipilihnya, Empat Wawasan Terberkati. Tetapi, jika disimak lebih cermat lema “wawas” dalam KBBI, menurut saya, lebih pas jika digunakan kata “wawaslah” alih-alih “mewawaslah” sebagai padanan “look.”

Selanjutnya, ada yang menerjemahkan “Look around and serve God” menjadi “Tataplah orang-orang di sekelilingmu…” (Sofia Sari) dan Lihat sekelilingmu dan kasihilah/layanilah/bantu sesama (aRy, Susan, Franz). Menurut saya, mungkin lebih tepat jika pandangan ke sekeliling atau ke sekitar itu tidak dibatasi pada memandang orang, tetapi memandang makhluk hidup lain, termasuk memandang lingkungan. Tuhan pasti senang jika hamba-Nya melayani-Nya dengan melestarikan bumi dan lingkungan, bukan merusaknya!

“Look within” juga, menurut saya, terlalu harfiah jika sekadar diterjemahkan menjadi “Pandanglah ke dalam.” Ke dalam apa? Sejumlah peserta menambahkan kata lain sehingga terjemahannya menjadi lebih bermakna (menurut saya):

… ke dalam hati (Sofia Sari, Susan, Angela, Syaranina, Eko)
... ke lubuk hati (Indraswari, Woro, Preti)
… ke dalam jiwa (Ran Ran, Stefanus)
… ke sanubari (Dina)
… ke dalam diri (Sylvia, Firman, tim, Yovita, Ezmieralda, rien, Lia, Baskara, Habibah, Fenty)

Baiklah, berikut ini saya sajikan beberapa versi terjemahan puisi ini; ada yang hanya saya sajikan satu baris saja untuk menunjukkan penggunaan kata lain selain keempat kata “sederhana” di atas, tetapi ada juga yang saya sajikan lengkap keempat baitnya karena merupakan kesatuan yang utuh.

Look forward and Trust God

Pandanglah ke depan dan berserahlah pada Tuhan (Nikolas)
Tataplah masa depan dan Percayakan Langkahmu kepada Tuhan (Eko)
Lihat ke depan dan Imani Tuhan (Sutarto Mohammad)
Pandanglah ke depan dan bersandarlah kepada Tuhan (Rukiah Tio)
Tatap ke depan, and ikhlaskan semua kepada Allah (Sofia Sari)
Tengoklah ke depan dan berimanlah kepada Tuhan (Allah SWT) (Krisnowati)


Look around and Serve God

Lihat sekeliling dan  berserah kepada Tuhan (Syaranina)
Pandanglah ke sekelilingmu dan Mengabdilah kepada Tuhan (Angela, Preti)
Lihatlah ke sekelilingmu dan berbaktilah pada Tuhan (Iim, Lia)
Pandanglah ke luar dan patuhilah Tuhan (Ruri)
Pandanglah ke sekitar dan Berkaryalah untuk Tuhan (Valentina)
Lihat sekeliling dan bantu Tuhan untuk bantu sesama (Franz Widjojo)
Tataplah orang-orang disekelilingmu dan layanilah AllahMu (Sofia Sari)
Tengoklah ke sekeliling dan bertakwalah kepada Tuhan (Allah SWT) (Yayuk, Krisnowati)


Look within and Find God

Lihatlah ke lubuk hati dan temukan Tuhan (Indraswari)
Lihat dalam diri dan hadirlah Ilahi (Habibah)
Rasakan dan Temukan kuasanya (Adhi)
Tengoklah ke dalam dan mohonlah kepada Tuhan (Allah SWT) (Krisnowati)


Dina
Merenung masa lalu, dan Bersyukur kepada-Nya
Memandang ke depan, dan Berserah diri kepada-Nya
Memperhatikan sekeliling, dan Berbakti kepada-Nya
Melongok ke sanubari, dan Menemukan-Nya

Baskara
Menoleh ke belakang, bersyukur kepada-Nya
Menatap ke depan, berserah kepada-Nya
Menyimak ke sekitar, bersahaya kepada-Nya
Menilik ke diri, bersapa kepada-Nya

tim
Memandang kemarin dan mensyukuri Allah
Memandang ke depan dan mengandali Allah
Memandang sekeliling dan menghambai Allah
Memandangi diri dan menemui Allah

aRy
Tetap bersyukur atas apapun yang  telah terjadi  
Berpeganglah pada-Nya dalam menembus masa depan
Lihat sekelilingmu dan kasihilah sesama
Lihatlah kedalam hatimu dan temukan Dia di sana

Susan Kumaat
Lihatlah ke belakang dan Berterima kasihlah  kepada Tuhan atas semua berkat Nya
Lihatlah ke depan dan Percayalah akan penyertaan Tuhan dalam hidup Anda
Lihatlah  ke sekeliling Anda dan Layanilah  sesamamu untuk kemuliaan Tuhan
Lihatlah ke dalam hati Anda dan TemukanlahTuhan

Ran Ran
Lihat ke belakang, bersyukurlah kepada Allah
Lihat ke depan, berimanlah kepada Allah
Lihat ke sekeliling, berjuanglah di jalan Allah
Lihat ke dalam jiwamu, temukan Allah

Lulu Rahman
di belakangmu, yang ada rasa syukur
di depanmu, yang ada harapan
di sekelilingmu, yang ada semangat
di dalammu, yang ada Tuhan



3 comments:

  1. ooohhh.. pantesan yaa... kenapa dulu sering menemukan kata-kata di tengah --- bukan nama, bukan tempat, tapi berkapital... ini toh asal muasalnya :D

    ReplyDelete
  2. alo, kita pernah kenalan di mana ya, kok lupa banget, maklum dah uzuuur!

    ReplyDelete